Review Tempo Institute, Climate Change Panduan untuk Jurnalis

Iglomontana
3 min readSep 28, 2022
proof of certificate (finishing the course)

Dalam kelas climate change, panduang untuk jurnalis yang saya pelajari dari sesi kelas ini banyak dan cukup membukakan pikiran. Dari pengantar saja, kita sudah diajak memahami bahwa isu perubahan iklim ini memang sungguh-sungguh ada, ada faktanya, dan dampaknya di depan mata. Fakta-fakta seperti cuaca ekstrim yang mulai sering kita rasakan berhari-hari, banjir, dll yang ternyata jika dilihat dari sisi lebih luas. Posisi Indonesia menghadapi perubahan iklim ini juga rentan.

Dari artikel juga, saya jadi paham bahwa Indonesia ini masih tinggi ketergantungannya dengan sektor pertanian, kemudian dari sisi geografis merupakan pesisir yang mana menambah probabilitas Indonesia siap menghadapi perubahan iklim makin kecil. Secara sistem penanggulangan juga Indonesia masih belum banyak memiliki teknologi yang mendukung tenaga bersih/ramah lingkungan. Secara politik, isu perubahan iklim di Indonesia juga masih disampingkan ketimbang isu ekonomi dan keadilan sosial. Lalu bagaimana dengan generasi masa depan Indonesia?

Nah, pertanyaan ini yang coba diajukan kursus climate change dari tempo ini untuk kita mahasiswa jurnalis mudah, agar kedepan lebih proaktif mendorong perbincangan publik sehari-hari. Lalu secara general, kursus juga mengajarkan apa itu perubahan iklim, faktor-faktor apa saja yang memengaruhi, membentuk, bukti bahwa memang terjadi perubahan iklim, dan mampu menjadi solusi untuk perubahan iklim. Faktor-faktor seperti gas rumah kaca, jejak karbon, metana, CFC, dan sebagainya.

Saya secara personal juga mempelajari bahwa ternyata dari daging sapi yang dimakan bisa menghasilkan jejak karbon yang metana. Yang mana metana sendiri buruk untuk lapisan ozon bumi. Saya menjadi cukup paham juga mengapa, makin hari makin kesini makin banyak orang yang ingin menjadi vegan. Karena membayangkan seberapa besar metana yang dihasilkan untuk santapan kita misal di Indonesia sendiri. Apalagi jika satu dunia.

Dalam format kursus, menurut saya juga sudah sangat membantu untuk siapapun yang belajar karena secara alur proses belajar sudah sangat baik pula, karena memang untuk membuat orang ingin belajar perlu peduli dulu terhadap kasusnya yang mana dimulai dengan pidato dari Greta Thunberg, kemudian tiap sub-bab selanjutnya juga mengandung pembahasan yang singkat tapi jelas. Seperti dalam sub bab apa itu, penyebab, dampak, dan bukti perubahan iklim, bedanya dengan cuaca, dan hingga akhirnya mendorong kita untuk mencoba belajar menulis angle perubahan iklim lebih lagi.

Untuk kekurangan sesi ini, menurut saya ada beberapa. Seperti misal di bagian penjelasan faktor penyebab dan dampak perubahan iklim oleh metana, dampak suhu makin panas mempengaruhi hasil tangkapan nelayan yang semakin sedikit, dan cerita tantangan energi Asia dalam perubahan iklim seharusnya bisa lebih ada contoh video atau visual infografis yang menjelaskan data-data tentang jejak karbon metana per tahunnya di Indonesia atau data per tahun tangkapan nelayan di satu daerah yang sama atau paparan dana/langkah ekonomi yang dilakukan Indonesia untuk membantu mengatasi perubahan iklm. Untuk makin memvalidasi saja tulisannya. Untuk mendukung kritik mungkin contoh yang bisa saya paparkan adalah berikut :

- https://www.antaranews.com/infografik/1708542/potensi-dana-pengendalian-perubahan-iklim-bagi-indonesia

- https://youtu.be/nJSGzAqnmyk

- https://youtu.be/i3ranFGqL1I

an example of simple but informative infographics on methane gas

Mungkin dengan menambahkan beberapa contoh video atau visual infografis simple tapi jelas akan lebih membuat pembelajaran kursus lebih interaktif dan tidak membosankan. Terima kasih.

--

--

Iglomontana

Just a journalist college student that wanted to explore, finding experience, and helping other people.